http://4.bp.blogspot.com/-MjpxfO6YxxI/Uos2MrQm8BI/AAAAAAAAAKQ/CYdQ_Twe_bA/s1600/996048_722726271088205_732148940_n.jpg JANGAN PERNAH LELAH DALAM BERAMAL ~ Ir. H. Endrizal Nazar

Jumat, 22 November 2013

JANGAN PERNAH LELAH DALAM BERAMAL


Tidak dipungkiri lagi bahwa tabiat seorang mukmin sejati adalah berbuat, berbuat dan terus berbuat, sehingga seluruh waktunya selalu diukur dengan produktivitas amalnya. Karena itu diam tanpa amal menjadi aib bagi orang beriman. Mereka harus mencermati peluang-peluang untuk selalu berbuat. Maka perlu diingat bahwa "nganggur" dapat menjadi pintu kehancuran. Tidaklah mengherankan bahwa banyak ayat maupun hadits yang memberikan motivasi dan rangsangan agar selalu berbuat dan menghindari diri dari sikap malas dan lemah untuk berbuat. Untuk itu Rasulullah saw menyegerakan para sahabat melanjutkan agenda lainnya sebab bila tidak, yang terjadi adalah peluang konflik dan friksi antar sesama atau akan disibukkan dengan hal-hal sepele.
    "Pikiran tak dapat dibatasi, lisan tak dapat dibungkam, anggota tubuh tak dapat diam. Karena itu jika kamu tidak disibukan dengan hal-hal besar maka kamu akan disibukan dengan hal-hal kecil (Abdul Wahab Azzam).
     Ritme kehidupan orang yang beriman selalu terus berada siklus hidupnya yang selalu berputar maka sesudah selesai menunaikan satu tugas maka ia harus menyiapkan dirinya untuk menunaikan tugas besar lainnya. Siklus yang demikian dapat menyehatkan diri dan amalnya karena ia dapat memanfaatkan waktunya dan dapat mengukir goresan indah dalam waktunya.
"Maka apabila kamu telah selesai dari satu urusan maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain" (QS. Al-Insyirah:7).
     Bila perjalanan amal yang begitu panjang sering terjadi dalam kehidupan ini maka tidak ada pilihan kecuali mempersiapkan diri untuk mengarunginya. Salah satu penyiapan yang amat perlu dimiliki adalah sikap tidak pernah lelah dalam amal. Karena sikap lelah dan terus merasa lelah akan memperkecil potensi produktivitas dan akan menggerogoti energi untuk berbuat. Maka kita perlu mengantisipasi dan memerangi kelelahan kita. Bisa dengan recovery tarbiyah dengan mendisiplinkan diri dalam menerapkan manhaj, rihlah, siyahah atau amal-amal tarbawi lainnya. Rasulullah saw pun menyuruhnya "rehatkanlah hatimu karena hatimu tidak terbuat dari batu"(diambil dari tulisan al-akh ust.DH. Al-Yusni "Amal Tak Pernah Usai" Majalah Tarbiyah edisi 11 Th1/Rabiul Awal-Rabiul Akhir 1425 H,Juni 2004)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons | Re-Design by PKS Piyungan