http://4.bp.blogspot.com/-MjpxfO6YxxI/Uos2MrQm8BI/AAAAAAAAAKQ/CYdQ_Twe_bA/s1600/996048_722726271088205_732148940_n.jpg Desember 2018 ~ Ir. H. Endrizal Nazar

Kamis, 27 Desember 2018

Dunia Pendidikan Identik dengan Polemik, Kami Beri Jawabannya

Potret Pendidikan di kota Bandung 2018 menyisakan beberapa polemik diantaranya nasib guru honorer, tersendatnya pencairan dana Bantuan Operasional Sekolah dan banyaknya keluhan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Pendidikan SMP dan SMA di kota Bandung. Dalam acara seminar Refleksi Pendidikan Kota Bandung 2018, Endrizal Nazar Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Bandung memberikan tangapan atas polemik-polemik yang terjadi.
 

Sebelumnya Endrizal Nazar berada di komisi D telah merampungkan Perda No 2 Tahun 2018 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. Besar harapan adanya Perda ini untuk menjawab semua polemik yang muncul dipermukaan.

Perda ini diharapkan menjadi satu jawaban problema terkait dengan Pendidikan,” ujar Endrizal Nazar saat mengisi seminar Refleksi Pendidikan Kota Bandung 2018 di aula SMK 9 jalan Soekarno Hatta KM 10 Kota Bandung (14/12/2018).

Adanya Perda ini menjamin setiap warga negara yang memiliki keterbatasan ekonomi itu wajib disubsidi dan wajib dibiayai oleh pemerintah hingga tingkat SMA, baik sekolah negeri maupun swasta. Sehingga anak-anak yang tidak bisa mengenyam Pendidikan akhirnya dapat memperolehnya.
Politisi PKS ini mendorong meningkatkan kualitas sekolah-sekolah, terutama yang memiliki tenaga pendidiknya dari guru honorer. Meskipun demikian nasib guru honorer akan sejahtera, bila memenuhi persyaratan dalam mengajar, dan mempunyai bekal kemampuan untuk membekali diri sehingga kualitas guru akan meningkat.

Kita harapkan ini menjawab semua tantangan terhadap kualitas Pendidikan karena kita sadari banyak guru-guru yang tidak mempunyai bekal kemampuan untuk membekali diri, sehingga menghambat stimulus peningkatan kualitas guru,” ujar Endrizal Nazar.
 
 
Perda ini menjelaskan aturan yang jelas terkait Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (PTK), dalam perumusan tersebut juga membahas tentang pengangkatan, rotasi, dan mutasi PTK mulai dari guru, kepala sekolah, pengawas atau tenaga Pendidikan. Endrizal menginginkan agar semua PTK yang ada ikut berperan dalam meningkatkan mutu Pendidikan di kota Bandung.
Endrizal menyadari bila tersendatnya pencairan dana operasional sekolah hingga 3 bulan lamanya, membuat sekolah-sekolah kesulitan menyelenggarakan pendidikan. Kedepannya hal ini tak terjadi lagi sebab didalam Perda ini pemerintah komitmen menyediakan anggaran Pendidikan paling sedikit 20% dari APBD diluar belanja tidak langsung yang ditetapkan dan dipenuhi secara bertahap. 
 
Masalah lainnya terkait Penerimaan Peserta Didik Baru 2018 menjadi topik bahasan di awal proses pembelajaran. Ini terjadi atas berlakunya sistem zonasi yang menyebabkan lulusan SD tidak bisa mendapatkan sekolah yang diinginkan.

Kami melihat ini dampak dari otonomi yang sepenuhnya belum sepenuh hati,” ujar Endrizal Nazar.

Endrizal berharap kualitas Pendidikan meningkat begitu juga dengan kualitas sekolah, sehingga antara sekolah swasta dan negeri dalam hal kualitas sama baiknya.

Pemihakan dan Kesadaran, Faktor Penting Ekonomi Syariah

Sehebat apapun regulasi yang diciptakan oleh pemerintah pusat atau daerah, bila tidak ada pemihakan dari masyarakat maka akan sia-sia. Ini adalah hasil analisa Endrizal Nazar selama menjadi anggota DPRD Kota Bandung. Sejak era reformasi, perkembangan masyarakat semakin dekat dengan Islam, namun semangat berislamnya hanya sebatas menghadiri majelis taklim atau hari besar Islam tapi tidak merambah ke aspek-aspek lain. Faktor ini yang menyebabkan umat Islam belum banyak berhubungan dengan institusi-institusi konsep Syariah.

Perkembangan Bank Syariah masih kecil cuman 5,7% pangsa pasar di Indonesia sedangkan umat Islam di Indonesia ada 80% ini kenapa? Pada intinya pemihakan,” kata Endrizal Nazar saat mengisi seminar di kantor MUI Kota Bandung (14/12/2018).

Masyarakat belum berpihak atau belum merasa perlu berpihak kepada ekonomi Syariah, padahal saat ini sudah ada pilihan Bank-Bank Syariah namun tidak dioptimalkan atau tidak dimanfaatkan.

Dilema ketika wakil rakyat di parlemen berjuang melahirkan perundangan ekonomi Syariah tapi masyarakat belum menanggapi dengan respon positif sebab masih saja ada yang belum mengkonversi rekeningnya ke Bank Syariah atau membuka rekening Bank Syariah. Tatkala beramai-ramai pindah ke Bank Syariah adalah upaya untuk meminimalisir dampak riba. Endrizal berharap masyarakat memiliki kesadaran dengan membuka rekening Bank Syariah sebagai tanda pemihakan terhadap ekonomi Syariah.

Saya mengkritisi kepada Lembaga-lembaga Syariah bila meminta transfer masih menggunakan Bank konvesional karena ngga punya rekening Bank Syariah,” ujar Endrizal Nazar Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Bandung.

Politisi PKS ini mengkisahkan tentang pemihakan, ibarat seorang raja menyuruh kepada masyarakatnya tolong setiap orang memasukan satu sendok madu ke dalam drum yang tertutup, ada satu orang yang berfikir saya cukup memasukan satu sendok air saja ngga pengaruh dengan drum itu tapi ketika dibuka drum itu isinya air semua, karena orang yang satu itu semuanya berfikir yang sama. Dan ada kisah selanjutnya, kisah burung pipit membawa seciduk air diparuhnya Ketika ditanya oleh cicak, apa manfaat dari satu tetes air diparuhmu itu untuk memadamkan api yang membakar Ibrahim, apakah kamu bisa? Burung pipit pun menjawab saya ingin menunjukkan kepada Allah dipihak mana saya berada. 

Kedua kisah tersebut pantas menjadi renungan bagi kaum muslimin agar memihak kepada ekonomi Syariah,” ujar Endrizal Nazar.
Masyarakat menganggap Bank syariah masih kalah bersaing dengan Bank konvensional, meliputi kemudahan bertransaksi, tidak perlu lama mengantre, pelayanan kepada customer cepat dan lain-lain. Endrizal menegaskan ini adalah bagian dari jihad, bila saat ini masih ada kekurangan tentu adanya perbaikan berkelanjutan. Memperjuangkan Bank Syariah agar tidak tergerus oleh Bank konvensional.

Endrizal mengajak dan berharap agar masyarakat memiliki rasa pemihakan dan kesadaran terhadap ekonomi Syariah maka regulasi yang sudah dilahirkan pemerintah pusat atau daerah dapat dioptimalkan sehingga ekonomi Syariah dapat berkembang misalnya Bank Syariah, koperasi Syariah dan lain-lain.

Rabu, 26 Desember 2018

Syarat Slogan “Bandung Juara” Menjadi Sempurna

Ketua Tim Visi Misi dan Ketua Tim Sinkronisasi Visi Misi Wali Kota Bandung Tahun 2018-2023 Endrizal Nazar mengatakan warga Kota Bandung baik individu maupun komunitas mampu bersaing di era global dengan kota-kota lain didunia namun tetap terpelihara jati diri sebagai warga yang beragama dan berbudaya, inilah output yang diharapkan dari visi misi Wali Kota Bandung 2018-2023.

Penyusunan visi misi ini tidak terlepas dari perjalanan pemerintahan 2013-2018, dibawah kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota, Ridwan Kamil dan Oded M Danial, Endrizal mengungkapkan banyak kemajuan yang dicapai termasuk peletakan dasar pembangunan kota berbasis teknologi informasi sehingga Bandung tumbuh menjadi kota metropolitan dengan slogan Bandung Juara dalam visi nyaman, unggul dan sejahtera.

Pemaparan singkat filosofi visi misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota ini untuk dijadikan spirit dan ruh penyusunan RPJMD Kota Bandung 2018-2023,” kata Endrizal dalam acara Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Bandung 2018-2023 di Hotel Papandayan (12/12/2018).

Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Bandung ini mencermati slogan Bandung Juara yang diusung pemerintah sebelumnya perlu dilanjutkan dengan menyempurnakan khusunya dibidang sumber daya manusia dan kehidupan kota yang mencerminkan religiusitas penganut agamanya sehingga visi Kota Bandung menjadi terwujudnya Kota Bandung yang unggul, nyaman, sejahtera dan agamis.

Pemerintahan sebelumnya banyak kemajuan yang dicapai dan perlu dilanjutkan dengan menyempurnakan khususnya dibidang sumber daya manusia dan kehidupan kota yang mencerminkan religiusitas penganut agamanya,” kata Endrizal.

Endrizal juga menjelaskan Bandung unggul dijabarkan dengan pembangunan sumber daya manusia untuk menghasilkan sumber daya yang unggul tidak hanya aspek intelektualitas tetapi spiritualitas sehingga terbentuknya warga kota yang memiliki ilmu pengetahuan dan juga diimbangi pertumbuhan keimanan dan ketaqwaan.
 
 
Acara Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung 2018-2023 di Hotel Papandayan di hadiri Perwakilan Gubernur Jawa Barat, Wali Kota Bandung, Jajaran DPRD Kota Bandung, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FORKOPIMDA), narasumber baik dari BAPPENAS, KPK, plh Sekda, asisten, staf ahli, dan perangkat daerah Kota Bandung, kepala Bappeda Provinsi Jawa Barat, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat Kota Bandung, organisasi kemasyarakatan, organisasi pemuda, organisasi profesi dan Lembaga Swadaya Masyarakat.

Wujudkan Bandung Agamis dengan Koperasi Syariah

Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Bandung Endrizal Nazar mengajak masyarakat kota Bandung mewujudkan Bandung agamis. Bila mendengar kata agamis, memang dimaknai bagaimana kesadaran ummat beragama untuk bisa mengimplementasikan menjadi nilai-nilai keagamaan. Namun tidak hanya fokus aspek ibadah tapi aspek muamalah perlu mendapat perhatian terutama pada aspek ekonomi Syariah.

Bagi kita (ummat Islam) tentu bukan hanya aspek faham u’budiyah (ibadah) tapi di aspek muamalah dan salah satu nya di aspek ekonomi Syariah,” ujar Endrizal saat bicara dihadapan para komunitas bisnis di kantor MUI Kota Bandung (7/12/2018).


Endrizal mengingatkan janji politik Wali Kota Bandung program 5 tahun kedepan dengan mengembangkan satu koperasi masjid jami per kelurahan di kota Bandung, melalui program PIPPK plus yang telah digulirkan. Politisi PKS ini pun menerangkan kata plus yang disandingkan dengan kata PIPPK, plus tersebut untuk bidang keagamaan. Anggaran tersebut untuk membiayai kebutuhan dasar meliputi gaji guru mengaji dan sarana pra sarana masjid, sehingga tidak tergantung kepada kementerian agama. Bila DKM masjid mampu mengatasi kebutuhan dasar tersebut, maka didorong untuk mengembangkan koperasi di lingkungan masjid.

PIPPK kita tambahkan plus, plus itu lebih banyak dimaknai dengan plus anggarannya target kita hingga 200 juga setiap tahunnya, tetapi kita juga tambahkan aspek plus dibidang keagamaan, jadi memang di keagamaan, selama ini ada anggaran dana untuk guru mengaji dari FKDT yaitu melalui kementerian agama,” penjelasan Endrizal.


Endrizal pun menambahkan perlu adanya proses edukasi bagi penyelenggara masjid yaitu DKM dan Majelis Taklim guna menyambut program ini agar mendapatkan kapabilitas dan respon positif sehingga terealisasi. Bila tak sesuai yang diharapkan maka program ini dianggap gagal.

Ada dua aspek yang perlu mendapatkan sorotan yaitu aspek SDM, kelembagaan dan lingkup masyarakat. Aspek-aspek ini perlu adanya pembenahan agar bisa mengembangkan 1 koperasi masjid per kelurahan, total akan ada 151 koperasi masjid di kota Bandung.


Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Bandung Endrizal Nazar berharap program ekonomi Syariah untuk komunitas-komunitas bisnis kaum muslim dapat berkembang. Pemerintah kota Bandung akan memfasilitasi dari aspek regulasi ataupun juga aspek pendampingan sampai ke pemodalan.

Solusi dan Langkah Nyata Pelaku Usaha

Masyarakat ekonomi Islam telah menjamur dimana-mana namun belum dirasa efektif sebab kebingungan yang dialami untuk mengoptimalkannya. Acara bincang bisnis ekonomi syariah yang diadakan MUI Kota Bandung menjadi momentum kebangkitan ekonomi Islam (23/11). Endrizal Nazar anggota DPRD Kota Bandung Komisi A hadir memberikan solusi dan langkah nyata yang harus dilakukan oleh pelaku usaha.

Aspek kelembagaan dan konsep pengembangan ekonomi di masjid atau tempat ibadah menjadi poin yang perlu diperhatikan. Endrizal Nazar mengajak para pelaku usaha berhimpun dalam sebuah kelembagaan menjadi solusi tepat untuk memperdayakan pelaku-pelaku UMKM dan pemerintah dapat dengan mudah menjangkau dengan memberikan support, pembinaan hingga permodalan. Namun bila perorangan, pemerintah akan mengalami kesulitan sebab jumlahnya puluhan ribu.
Sosial enterpreunership ini lebih baik diwadahi, kalo orang-perorang barangkali akan timbul kendala yang lebih besar,” ujar Endrizal Ketua Fraksi PKS saat memberikan solusi kepada pelaku usaha.
Endrizal juga menambahkan bila pelaku usaha membuat banyak kelompok-kelompok tapi efektifitasnya rendah lebih baik membuat kelompok yang besar dengan efektifitas yang tinggi, sehingga akses terhadap berbagai kebijakan termasuk pembinaan dan pemodalan mudah didapatkan.

Pengembangan ekonomi di masjid atau tempat ibadah menjadi program Wali Kota bandung Oded M Danial, bila program ini terlaksana maka rumah amal Salman menjadi contoh. Setiap tahunnya memberikan beasiswa bagi 100 mahasiswa baru, ini menunjukkan kelembagaan keagamaan mengatasi masalah ekonomi. Bila dibayangkan setiap kelurahan memiliki lembaga seperti ini maka kehidupan masyarakat akan sejahtera.
Rumah Amal Salman ini kan menunjukkan kelembagaan keagamaan didalam mengentaskan atau mengatasi problema  ekonomi yang tidak bisa kita tolak lagi kondisi ini,” ujar Politisi PKS ini
Namun program Walikota ini masih ada Fraksi yang menolak dengan alasan ibadah dan ekonomi tidak bisa dicampur-adukkan. Ketua Fraksi PKS, Endrizal Nazar memberikan penjelasan bahwa ada modal sosial yang dikembangkan oleh tempat ibadah yaitu proses take and give artinya ada yang menerima manfaat (mustahik) dan ada yang memberi manfaat (berinfak).

Saat ini berkembang ATM beras, pemerintah kota bisa menyediakan mesin ATM-nya, namun tidak mungkin setiap bulan memasok berasnya. Bila keberadaannya di Masjid tentu ada jama’ah yang bisa mengisi dan mustahik yang bisa memanfaatkan.
Endrizal berharap pelaku usaha sadar dengan bergabung membentuk kelembagaan maka enterpreuneurship ini terwadahi secara baik sehingga bisa berkembang dan bisa mengentaskan persoalan ekonomi umat.

Wakil Rakyat Harus Peduli dan Senantiasa Berkhidmat Bagi Rakyat

Kebakaran yang terjadi di Babakan Ciparay, tepatnya di kawasan Jl. Babakan Ciparay, Gg. Satatasariska RT 08 RW 04, Kelurahan Sukahaji, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung terdengar juga sampai ke Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Bandung. Kebakaran tersebut terjadi pada dini hari Minggu (18/11).


Sebagai bentuk kepedulian atas musibah bencana kebakaran Babakan Ciparay, Endrizal Nazar langsung menggalang donasi dari para muhsinin. Para muhsinin tersebut merupakan warga yang terbina dalam dakwah.
"Bantuan diberikan sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama yang mendapatkan musibah apalagi sebagai wakil rakyat yang harus peduli dan senantiasa berkhidmat bagi rakyat." Ujar Endrizal.

Selasa (20/11) siang, bantuan diberikan secara langsung kepada korban kebakaran. Selain memberikan bantuan, Endrizal juga meninjau lokasi serta berbincang dengan warga sekitar.

Ternyata Selama ini PKS Masih Kesulitan

Kolaborasi ciamik antara Calon Anggota Dewan (CAD) Dapil DPRD Kota Bandung 3, H. Agus Andi Setyawan, S.Pd.I dan CAD Dapil DPRD Jawa Barat (Jabar) 1, Ir. H. Endrizal Nazar terus dilakukan. Seperti yang terlihat pada Selasa pagi (20/9) di Lapangan Parkir GOR Elvana, Kawaluyaan Sukapura. Kampanye terbuka kali ini merupakan kampanye terbuka yang kedua kalinya yang diselenggarakan oleh Agus Andi dan Endrizal Nazar.

Dalam kampanye tersebut diadakan juga lomba senam ibu-ibu se-Sukapura yang memperebutkan hadiah utama serta beberapa hadiah hiburan. Ibu-ibu yang sudah datang sejak pagi memadati lapangan dengan berbagai macam kostum warna-warni sesuai dengan kelompoknya masing-masing. Senam semakin meriah ketika diadakan senam gabungan yang dipimpin oleh AA Bandung. Meskipun cukup lelah tapi wajah-wajahnya begitu sumringah mengikuti setiap gerakan yang dikomandoi oleh AA Bandung.


Agus Andi Setyawan, selaku pituin Sukapura sebagai penggagas acara Senam Gabungan se-Sukapura juga memberikan sosialisasi atas amanah yang sedang dipikulnya sebagai CAD Kota Bandung. Tak lupa Agus Andi turut serta membawa pamannya yang juga menjadi Ketua RW 13 sebagai Juru Kampanyenya. Selain mensosialisasikan dirinya, Agus Andi juga mensosialisasikan Endrizal Nazar sebagai partnernya untuk CAD Provinsi Jabar.


Endrizal Nazar, CAD dengan No urut 8 memberikan pemaparan yang menarik mengapa warga masyarakat harus turut serta mendukung CAD-CAD dari PKS. Melalui pengalamannya sebagai Anggota DPRD Kota Bandung, selama ini PKS masih begitu kesulitan untuk menggoalkan program-programnya dikarenakan jumlah Anggota Dewan yang duduk di kursi DPRD masih sangat sedikit. Terlebih lagi saat ini dengan kepemimpinan Mang Oded selaku Walikota Bandung, seharusnya dukungan dari legislatif lebih kuat lagi, agar semua janji-janji kampanye Mang Oded bisa segera direalisasikan.
Sehingga harapan Endrizal yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi PKS, di tahun 2019 kursi legislatif bisa dipenuhi oleh PKS. Tak hanya di DPRD Kota Bandung tetapi juga di DPRD Provinsi Jabar. Di Kota Bandung, Anggota Legislatif (Aleg) PKS akan membantu Mang Oded untuk membangun Bandung yang lebih baik lagi serta di Jabar, Aleg PKS akan mengawal janji-janji Gubernur untuk menyukseskan programnya.
Acara ditutup dengan pengumuman pemenang lomba senam serta pembagian berbagai macam hadiah yang sudah dinantikan oleh ibu-ibu. Juara Satu hingga Juara Tiga mendapatkan trophy berupa piala serta hadiah hiburan. Tidak hanya para juara yang mendapatkan hadiah, beberapa peserta terunik pun mendapatkan hadiah hiburan sebagai apresiasi. Ternyata peserta senam kali ini pun melakukan deklarasi yang tidak jauh berbeda dengan deklarasi Warga Pinggiran Sungai. Deklarasi apa? Deklarasi Komunitas Senam Sukapura Kebon Jayanti untuk mendukung Agus Andi Setyawan dan Endrizal Nazar tentunya.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons | Re-Design by PKS Piyungan