http://4.bp.blogspot.com/-MjpxfO6YxxI/Uos2MrQm8BI/AAAAAAAAAKQ/CYdQ_Twe_bA/s1600/996048_722726271088205_732148940_n.jpg Maret 2017 ~ Ir. H. Endrizal Nazar

Jumat, 03 Maret 2017

Tak Seperti Makan Cabe Rawit

Banyaknya masalah dunia pendidikan Indonesia khususnya di kota bandung, mulai dari penerimaan peserta didik baru, ujian nasional, hingga kurikulum 2013. Hal ini menjadi perhatian serius DPRD kota khususnya komisi D yang membidangi pendidikan.
Di acara Talkshow Radio Lita FM 28 februari 2017, Ir. Endrizal Nazar dari komisi D dan Mia Rusmiasari sekertaris dinas pendidikan kota Bandung, hadir guna memberikan kepada khalayak tentang kondisi pendidikan saat ini. Terkait seberapa besar perubahan dan banyaknya istilah-istilah yang muncul di ranah pendidikan.

“Niat pemerintah untuk selalu melakukan perbaikan dalam dunia pendidikan akan selalu berdampak pada masalah-masalah yang pada prosesnya selalu muncul permasalahan, oleh karena itu diharapkan pemerintah pusat merumuskan sistem yang bisa memberikan keseimbangan sehingga dapat mengantisipasi problematika yg timbul”, demikian ungkap Enrizal.

Sejalan dengan prioritas anggaran provinsi yang meletakkan pendidikan di urutan pertama, kota Bandung terus mengupayakan pendidikan agar dapat diselenggarakan semurah mungkin. Akan tetapi pada kenyataannya tetap saja ada keluhan dari masyarakat yang pada pelaksanaannya masih dianggap mahal.
Dalam hal ini Mia Rusmiasari menjelaskan, “ Pendidikan merupakan investasi jangka panjang. Jadi, ketika bicara biaya akan terasa maha,l padahal kalau melihat jauh ke depan tentang hasil yang didapat tentunya tak seperti makan cabe rawit langsung berasa pedas. Oleh karenanya pemerintah sangat mengapresiasi kebijakan yang didukung legislatif, terkait biaya sekolah yang diperuntukkan untuk siswa yang rawan dalam kelanjutan sekolahnya maka menjadi prioritas. Bukan hanya biaya operasional akan tetapi termasuk biaya personal”.
“Pemerintah kota Bandung itu sendiri memiliki target lama pendidikan di kisaran 11,6%, sementara saat ini anak-anak di kota Bandung bersekolah selama 11 tahun. Hal ini membuat kota Bandung untuk mengejar kekurangan angka 0,6%“. Demikian Mia Rusmiati menambahkan.

Berbeda dengan sekolah Negeri yang biaya operasionalnya ditanggung penuh oleh pemerintah, sedangkan sekolah swasta harus berjibaku mencari dana operasional yang pada gilirannya orangtua juga yang menanggungnya. Oleh karena itu, 3 komponen biaya swasta menjadi perhatian eksekutif dan legislatif. Tiga komponen yang dimaksud adalah, Biaya bantuan operasional sekolah (BOS), biaya investasi yang diberikan sekali dalam setahun dan biaya personal siswa.
Menyikapi fakta yang ada terkait penyaluran Kartu Indonesia Pintar (KIP), Endrizal mengatakan “Harus ada data update yang dilakukan pemerintah pusat, karena data kemisikinan yang ada sangat rendah. Hal ini berdampak pada pemerintah daerah sehingga harus mengcover yang tidak terdaftar di pemerintah pusat”.

RSKGM Akan Buka Siang

Pada hari Selasa (31/1) dilaksanakan ekspose oleh Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut (RSKGM). Ekspose ini membahas evaluasi program tahun 2016, rencana kerja dan anggaran tahun 2017. Selain itu dibahas juga mengenai program apa saja yang akan menjadi prioritas di tahun 2017. Sementara untuk anggaran RSKGM mengalami kenaikan sebesar 4,41% dari tahun 2016 ke tahun 2017. Untuk kunjungan pasien yang membludak diperkirakan karena adanya perubahan posisi plang nama yang awalnya diatas gedung menjadi di pagar bawah. Solusi dari kunjungan yang membludak ini RSKGM akan membuka layanan pada siang hari.

Dari ekspose tersebut Wakil Ketua Komisi D, Endrizal Nazar mempertanyakan target pasien BPJS serta realisasinya, dampak dari rencana perubahan RSKGM dari BLUD (badan layanan umum daerah) menjadi UPT (unit pelaksana teknis), serta solusi atas terbatasnya tempat parkir dan antrian yang membludak tersebut. Endrizal menyarankan RSKGM menjalin kerjasama dg institusi/usaha yang berada disekitar RSKGM yang lahan parkirnya belum/tidak penuh.

Kamis, 02 Maret 2017

Dispora dalam Sorotan

Pada hari Senin (25/1) dilaksanakan ekspose oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora). Ekspose ini menyampaikan komposisi SOTK (Struktur Organisasi Tata Kota) yang baru, laporan evaluasi program tahun 2016, dan rencana program tahun 2017. Dalam ekspose tersebut Wakil Ketua Komisi D, Endrizal Nazar meminta dinas juga memberikan gambaran capaian kinerja program bukan hanya penyerapan anggaran serta korelasinya dengan rpjmd (rencana pembangunan jangka menengah daerah). Endrizal berharap kepala dinas dalam pengalokasian anggaran bagi bidang-bidang berpedoman pada capaian kinerja dari setiap bidang tahun sebelumnya. Dengan cara ini diharapkan setiap bidang bisa meningkatkan kinerjanya karena sangat berpengaruh terhadap alokasi anggaran yg mereka dapatkan.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons | Re-Design by PKS Piyungan