Itulah salah satu pertanyaan yang dilontarkan peserta reses Anggota DPR RI Ledia Hanifa di Madrasah Al-hidayah Kelurahan Sukabungah Kecamatan Sukajadi, Jum'at 12 Agustus 2016. Pertanyaan ini muncul terkait dengan pernyataan Presiden yang menyatakan daya beli masyarakat turun, bukankah dengan turunnya daya beli masyarakat yang terjadi sebaliknya yaitu kemiskinan meningkat. Reses yang dilakukan didampingi oleh Anggota DPRD Kota Bandung dari Dapil 1 Endrizal Nazar, memaparkan beberapa program pemerintah yang merupakan mitra kerja Komisi 8 dimana Ledia Hanifa menjadi salah seorang Wakil Ketua Komisi. Program tersebut antara lain meningkatnya alokasi peserta program keluarga harapan dari 3,5 juta menjadi 6 juta pada tahun 2016 ini. Ledia berharap program ini bisa mengurangi angka kemiskinan. Dalam penjelasannya menanggapi pertanyaan peserta reses di atas Ledia mengungkapkan memang seharusnya dengan penurunan daya beli, angka kemiskinan meningkat. Disamping itu Ledia juga menjelaskan kalau ada data warga miskin yang tidak sesuai (sudah meninggal atau sudah tidak miskin lagi) maka berdasarkan musyawarah warga dengan aparatur kewilayahan (Kelurahan) bisa dilakukan usulan perbaikan data warga miskin, sehingga penerima bantuan yang diperuntukkan bagi warga miskin tepat sasaran. Berkaitan dengan upaya mengurangi angka kemiskinan Endrizal menambahkan Pemerintah Kota Bandung juga menggulirkan Program Kredit Melati untuk bantuan permodalan tanpa bunga dan tanpa anggunan. Program ini hanya bisa diakses secara berkelompok untuk mengantisipasi kredit macet (tanggung renteng antar anggota). Selain itu ada juga program pelatihan yang dikelola oleh beberapa SKPD pemkot disamping juga bisa diusulkan melalui Program PIPPK yang alokasi anggarannya diperuntukkan bagi RW, PKK Kelurahan, Karang Taruna Kelurahan dan LPM Kelurahan. Reses ini juga dihadiri oleh Lurah Sukabungah serta tokoh masyarakat di RW 2.
0 komentar:
Posting Komentar