http://4.bp.blogspot.com/-MjpxfO6YxxI/Uos2MrQm8BI/AAAAAAAAAKQ/CYdQ_Twe_bA/s1600/996048_722726271088205_732148940_n.jpg SEBAB TERJADINYA SU'UL KHOTIMAH ~ Ir. H. Endrizal Nazar

Minggu, 16 November 2014

SEBAB TERJADINYA SU'UL KHOTIMAH


Sahl bin Sa'ad As-Sa'idi berkata,"Rasulullah saw melihat seseorang bertempur melawan orang-orang musyrik dengan gagah berani. Baliau bersabda,'Siapa ingin melihat salah seorang penghuni neraka, lihatlah ini!'. Orang itu dikuntit orang lain dan bertempur terus menerus. Suatu ketika, ia terluka, lalu bunuh diri dengan mata pedangnya. Ia tusukan mata pedang di tengah dadanya, hingga pedangnya keluar di antara pundaknya. Rasulullah saw bersabda,'Seseorang mengerjakan amal perbuatan penghuni surga menurut pandangan manusia, padahal ia sebenarnya penghuni neraka. Seseorang mengerjakan amal perbuatan penghuni neraka menurut pandangan manusia, padahal sebenarnya ia penghuni surga. Sesungguhnya amal perbuatan dinilai dengan waktu terakhirnya'."(Diriwayatkan Imam Al-Bukhari).
Tentang hadits di atas, Ibnu Rajab Al-Hanbali berkata sembari menjelaskan sebab terjadinya su'ul khatimah(mati mengenaskan),"Sabda Rasulullah saw,'Menurut pandangan manusia,'itu isyarat bahwa hakikat sesuatu itu berbeda dengan fakta yang terlihat. Su'ul khatimah terjadi karena sebab yang sangat rahasia di jiwa seseorang dan tidak diketahui orang lain. Sedang perbuatan jahat dan lain sebagainya, maka itu perilaku "gelap" yang menjadi pemicu terjadinya su'ul khatimah."(Jami' Al-'Ulum wa Al-Hikam hal 50).
Apa yang dikatakan Ibnu Rajab persis seperti dikatakan Ibnu Qayyim ketika berkata,"Amal perbuatan itu diukur dengan waktu terakhirnya. Dan pelaku di hadits tadi tidak sabar dan gagal menyempurnakan amal perbuatannya. Ada penyakit tersembunyi pada dirinya dan noktah yang menelantarkan dirinya di akhir hidupnya. Orang tersebut dikhianati penyakit tersembunyi dan nokhtah itu pada saat-saat menentukan. Ia pun mengerjakan perbuatan yang dikehendaki penyakit tersembunyi itu. Andai tidak ada penipuan dan penyakit, Allah tidak akan merubah keimanannya."(Al-Fawaid hal 213).

Penyakit tersembunyi yang menyerang laki-laki diatas pada detik-detik akhir kehidupannya bisa jadi berbentuk malas mengerjakan sebagian ibadah, atau suka melihat wanita bukan mahramnya, atau gemar menghina orang lain atau benci orang-orang salih dari kalangan da'i dan aktivis Islam atau hal-hal lain. Ia tidak begitu memperhitungkannya dan menganggap "kecil" . Tapi, itu semua lambat laun membesar dari hari ke hari hingga akhirnya menjadi penyakit yang menghancurkannya dan melemparkannya sebagai korban di pintu kehidupan alam barzakh. (Kitab Waahatu Al Iman karya ust Abdul Hamid Al-Bilali hal 235-237, penerjemah ust Fadhli Bahri Lc. Penerbit An-Nadwah)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons | Re-Design by PKS Piyungan